BANDUNG, ER3News.com — Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Gedebage, Senin (26/4/2025), dan menemukan tumpukan sampah mencapai 1.120 meter kubik, dengan tambahan sekitar 20 ton setiap harinya.
“Alhamdulillah sudah dapat solusi. Sampah yang ada sekarang itu akan langsung diangkut semuanya dengan menggunakan jatah ritase Pemerintah Kota Bandung. Peralatan dan personel dibantu oleh provinsi,” kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (28/4/2025).
Farhan menjelaskan, langkah awal yang akan ditempuh adalah penegakan hukum atas pengelolaan sampah, disusul dengan rancang ulang sistem manajemen di pasar tersebut. “Saya sama Pak Dedi sudah sepakat, penegakan hukum itu nomor satu. Selanjutnya, kita riset semua manajemen sampah di Pasar Gedebage,” tegasnya.
Pengangkutan teknis akan ditangani oleh PD Pasar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dinas Sumber Daya Air, serta DLH Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, proses penegakan hukum akan dibantu oleh Polrestabes Bandung berdasarkan laporan dari PD Pasar.
Dalam sidaknya, Farhan juga mengungkapkan adanya indikasi pungutan liar. “Seperti kata Pak Gubernur, beliau sudah dapat informasi clear, mungkin dari intelnya. Ternyata, setiap hari terjadi pemungutan untuk iuran sampah, tetapi sampahnya tidak pernah dikelola,” ungkap Farhan.
Ia memperkirakan, sejak Desember 2024 hingga April 2025, kerugian akibat pengelolaan sampah yang buruk mencapai angka miliaran rupiah. Selain itu, kondisi fasilitas di lapangan juga memperihatinkan, dengan mesin pencacah rusak, biodigester mati, air macet, dan tidak adanya pengangkutan rutin.
“Baru hari ini diangkut lah itu sampah,” keluh Farhan, seraya memperingatkan risiko bahaya ledakan gas metana saat proses pemindahan sampah membusuk ke TPA Sarimukti.
Pengangkutan tumpukan sampah diperkirakan memakan waktu 2 hingga 3 hari, dengan target 40 ritase per hari. “Wayahna urang Bandung hampura. Kita berkorban dulu selama tiga hari untuk penanganan sampah di Gedebage,” ujarnya.
Farhan juga mengungkapkan perhitungan kasarnya atas dugaan pungutan liar. “Iurannya Rp5.000 per lapak, dengan 700-an lapak. Itu Rp3,5 juta per hari. Sebulan berarti kali lima lah,” sebut Farhan.
Apabila masalah pengelolaan tak kunjung membaik, Pemerintah Kota Bandung siap mengambil alih penuh manajemen Pasar Gedebage. “Kalau berdasarkan izin dari gubernur dan kesepakatan dengan wali kota, pemerintah kota akan mengambil alih pengelolaan itu,” tegasnya.
Farhan juga mengingatkan seluruh lurah dan camat agar sigap mencegah titik-titik baru penumpukan sampah di wilayah masing-masing. “Setiap lurah dan camat yang membiarkan terjadinya kumpul sampah di wilayahnya akan mendapatkan sanksi langsung dari wali kota. Selama seminggu ke depan, tidak boleh terjadi lagi,” tandas Farhan.
Di akhir keterangannya, Farhan memastikan siapa pun yang terbukti terlibat dalam pungutan liar akan dimintai pertanggungjawaban. “Siapapun yang melakukan pemungutan, harus bertanggung jawab,” tutupnya.