BANDUNG, ER3News.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menyatakan komitmen memperkuat citra Bandung sebagai kota sport tourism sekaligus kota digital.
Kolaborasi itu diwujudkan dalam dukungan penuh terhadap dua agenda strategis: QRIS Run 2025 dan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) ke-7 atau Sunda Karsa Fest 2025.
“QRIS Run ini sudah masuk tahun keempat. Tahun ini kami targetkan 5.000 peserta,” kata Deputi Kepala BI Jabar Muslimin Anwar, Senin (7/7/2025).
QRIS Run akan digelar pada 10 Agustus 2025 di kawasan Balai Kota Bandung, dengan dua kategori lomba: Race Run 10K dan Fun Run 5K.
Ajang ini tak hanya menggaungkan gaya hidup sehat, tapi juga memperluas adopsi transaksi digital berbasis QRIS, terutama di kalangan pelaku UMKM.
“Bandung punya ekosistem digital paling aktif di Indonesia. QRIS Run jadi kampanye nasional sistem pembayaran digital,” tambah Muslimin.
Sementara itu, Sunda Karsa Fest akan digelar di Trans Studio Mall (TSM) Bandung pada 17–20 Juli 2025, menghadirkan 244 booth dari sektor kuliner, fashion, beauty, perbankan, hingga desa wisata. BI menargetkan transaksi Rp15 miliar dan kunjungan 100 ribu orang selama empat hari pelaksanaan.
Beragam acara turut memeriahkan festival, seperti peragaan busana, Java Tea & Coffee Experience, Business Matching, tabligh akbar, sarasehan, dan mini QRIS Jelajah Indonesia.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan dukungan penuh terhadap dua agenda besar ini, terutama QRIS Run yang dianggap sejalan dengan branding Bandung sebagai kota yang “enakeun untuk lari” dan digital.
“Peserta QRIS Run harus selesai sebelum pukul 07.00 agar tidak mengganggu ibadah Minggu,” ujar Farhan.
Farhan menugaskan Dinas Perhubungan untuk menyusun skema parkir ramah rumah ibadah, serta menerapkan sistem parkir digital dengan kupon undian sebagai insentif.
Tak hanya itu, Pemkot juga akan memetakan peserta luar kota, memberi kupon tambahan bagi mereka yang menginap dan parkir di hotel mitra.
Untuk mendongkrak konsumsi lokal, ia meminta Disbudpar membuka bazar alat olahraga dan menyelenggarakan festival kuliner malam.
Sementara itu, Disdagin dan Dinas KUKM diminta fokus pada Business Matching dan Bandung Fashion Trend, dengan melibatkan pelaku fashion lokal dan istri kepala daerah.
Dalam rangka memperkuat literasi budaya, Pemkot juga menggandeng komunitas Karavansena untuk menjadi juri lomba Ngadongeng, yang pemenangnya akan tampil dalam program Bandung Kota Cerita di Perpustakaan Daerah.
Farhan menegaskan, promosi kedua agenda ini akan diperkuat lewat media luar ruang seperti videotron dan billboard di berbagai titik strategis Kota Bandung.
“Bandung bukan sekadar kota tujuan. Kita ingin jadi kota yang hidup dari ide, budaya digital, dan ekonomi kreatif,” tegasnya.





