BANDUNG, ER3News.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi melepas tim Vertical Rescue Indonesia untuk menjalankan dua misi kemanusiaan internasional membangun jembatan gantung ke-220 di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dan melanjutkan ekspedisi 1000 jalur panjat tebing di Malaysia.
Pelepasan berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Selasa (1/7/2025), dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin.
“Vertical Rescue Indonesia tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menjembatani mimpi dan kebutuhan dasar warga,” ujar Erwin.
Ia menekankan bahwa jembatan-jembatan yang dibangun tidak sekadar struktur fisik, melainkan simbol perjuangan dan harapan masyarakat terisolasi.
Tim akan membangun jembatan gantung ke-220 dari target 1000 jembatan untuk Indonesia, program besar yang menyasar daerah-daerah tertinggal, terutama yang sulit diakses akibat kondisi geografis.
Komandan Vertical Rescue Indonesia, Tedi Ixdiana, mengungkapkan bahwa material jembatan telah dikirim via KRI Banjarmasin dan diperkirakan tiba di Timika dalam delapan hari. “Kami harap dalam 10 hari pembangunan jembatan selesai dan bisa langsung digunakan,” katanya.
Tedi menambahkan, keberadaan jembatan ini sangat vital, mengingat anak-anak di Nduga harus digendong melintasi sungai untuk ke sekolah. Saat musim hujan, aktivitas tersebut sangat berisiko dan bahkan tidak bisa dilakukan.
Selain ke Papua, tim Vertical Rescue juga akan melanjutkan ekspedisi panjat tebing ke Malaysia, Kamboja, dan Timor Leste. Di Timor Leste, mereka akan mengadakan pelatihan vertikal rescue pertama bagi potensi relawan lokal.
Wakil Wali Kota Erwin menyampaikan doa dan dukungan penuh atas misi ini, yang menurutnya merupakan bukti kekuatan gotong royong berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.
“Semoga tim diberi kelancaran dan bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Ini adalah misi mulia yang tidak bisa dinilai dengan uang,” ucap Erwin.
Vertical Rescue Indonesia kini tengah menyelesaikan jembatan ke-218 di Naringgul dan ke-219 di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam sebulan, mereka bisa membangun 4–5 jembatan secara paralel di berbagai lokasi, berkat kekompakan dan sistem kerja cepat tanggap.
Dengan semangat kemanusiaan, misi ini bukan sekadar ekspedisi, melainkan perjalanan membangun akses, membuka harapan, dan memperkuat solidaritas kemanusiaan lintas batas.