Dedi Mulyadi: Psikolog Akan Hadir di Tiap Sekolah untuk Tangani Masalah Siswa

oleh

Bandung, ER3News.com — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah serius dalam menangani kenakalan remaja di lingkungan pendidikan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menempatkan psikolog profesional di setiap sekolah menengah sebagai bagian dari upaya pemulihan dan pencegahan krisis mental di kalangan pelajar.

Kebijakan ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran terhadap perilaku menyimpang dan krisis moral yang terjadi di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z. Dedi menilai bahwa permasalahan siswa tak bisa lagi ditangani sebatas pendekatan guru bimbingan konseling (BK).

“Ada aspek psikologis yang kompleks yang dialami oleh Gen Z saat ini. Investigasi terhadap masalah kenakalan remaja harus melibatkan psikolog agar akar persoalan bisa terungkap secara utuh,” ujar Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025).

Dalam waktu dekat, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan bupati dan wali kota untuk memastikan bahwa minimal satu psikolog tersedia di setiap SMP dan SMA.

Kebijakan ini dianggap mendesak, mengingat peran guru BK dinilai sudah tidak lagi cukup dalam menangani persoalan anak-anak zaman sekarang.

 

“Saya rasa sudah waktunya. Guru BK tidak cukup lagi. Problemnya terlalu akut, perlu intervensi dari tenaga profesional,” tegasnya.

Menurutnya, degradasi moral remaja dipicu oleh beragam faktor, termasuk derasnya arus informasi digital, minimnya aktivitas fisik, hingga keterbatasan ruang interaksi dengan orang tua.

Ia juga menyoroti gaya hidup generasi muda yang didominasi oleh penggunaan gawai, makanan instan, serta lingkungan hidup yang tidak sehat.

Lebih jauh, Dedi menegaskan bahwa ancaman masa kini tak lagi sekadar radikalisme, melainkan paparan konten-konten negatif yang menyebar luas melalui media sosial dan jaringan digital.

“Anak-anak hari ini mudah terpapar virus sosial dari tontonan yang memicu perilaku menyimpang seperti tawuran, perundungan, dan pelecehan seksual,” tuturnya.

Langkah Dedi Mulyadi ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan Jabar, sekaligus harapan baru untuk membentuk generasi muda yang sehat secara mental dan moral.

Pendekatan psikologis diyakini akan membuka ruang dialog yang lebih humanis antara siswa dan lingkungan sekolah, serta memperkuat sistem pendidikan berbasis karakter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.