Jawa Barat Alami Deflasi 0,61 Persen di Februari 2025, Majalengka Tertinggi

oleh -11 Dilihat
Jawa Barat Alami Deflasi 0,61 Persen di Februari 2025, Majalengka Tertinggi
Jawa Barat Alami Deflasi 0,61 Persen di Februari 2025, Majalengka Tertinggi

BANDUNG, Er3News.com Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Jawa Barat mengalami deflasi sebesar 0,61 persen pada Februari 2025 secara month to month (MtM). Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus, menyebutkan bahwa secara year on year (YoY), inflasi tercatat -0,27 persen, sementara secara year to date (YtD), angka deflasi mencapai -1,29 persen.

Seluruh wilayah Jawa Barat mengalami deflasi pada Februari 2025. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Majalengka sebesar 0,97 persen, sedangkan deflasi terendah tercatat di Kota Tasikmalaya, yaitu 0,32 persen. Beberapa daerah lainnya juga mencatat deflasi yang cukup signifikan, di antaranya Kabupaten Bandung (-0,53 persen), Kabupaten Subang (-0,56 persen), Kota Bogor (-0,73 persen), Kota Sukabumi (-0,35 persen), Kota Bandung (-0,73 persen), Kota Cirebon (-0,73 persen), Kota Bekasi (-0,47 persen), dan Kota Depok (-0,73 persen).

Deflasi Terbesar Dipicu Penurunan Harga Bahan Pokok

Menurut kelompok pengeluaran, deflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau, yang mencapai 0,37 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,11 persen. Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi 4,12 persen, memberikan andil deflasi sebesar 0,65 persen.

Sebaliknya, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi pada Februari 2025, yaitu:

  • Pakaian dan alas kaki naik 0,05 persen
  • Kesehatan naik 0,3 persen
  • Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 0,18 persen
  • Penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 0,2 persen
  • Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 1,4 persen

Komoditas Penyumbang Deflasi dan Inflasi

Darwis Sitorus mengungkapkan bahwa tarif listrik menjadi penyumbang deflasi tertinggi, yakni turun 0,68 persen, diikuti oleh cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit, masing-masing turun 0,04 persen. Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi adalah emas perhiasan, yang naik 0,06 persen, serta bensin yang naik 0,03 persen.

Nilai Tukar Petani dan Kinerja Perdagangan Jawa Barat

BPS juga melaporkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Februari 2025. Secara month to month, NTP tercatat sebesar 113,53, turun 0,56 persen dibanding Januari 2025. Sementara itu, NTUP mengalami penurunan sebesar 1,03 persen menjadi 115,40.

Selain itu, ekspor dan impor Jawa Barat pada Januari 2025 juga mengalami penurunan. Ekspor Jawa Barat tercatat sebesar 3,02 miliar USD, turun 3,93 persen dibanding Desember 2024. Sementara itu, impor mencapai 1,08 miliar USD, mengalami penurunan 7,88 persen dibanding bulan sebelumnya. Meski begitu, Jawa Barat tetap mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 1,94 miliar USD pada Januari 2025.

Deflasi yang terjadi di Jawa Barat pada Februari 2025 menunjukkan adanya penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Terutama di sektor bahan makanan dan tarif listrik. Meski demikian, beberapa sektor seperti perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi. Di sisi lain, penurunan ekspor dan impor turut menjadi perhatian, meskipun neraca perdagangan tetap mencatat surplus. Kondisi ini menjadi indikator penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi dalam merancang kebijakan ekonomi ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.