JAKARTA, Er3News.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menegaskan bahwa seluruh prajurit yang terlibat dalam aksi penyerangan terhadap Polres Tarakan akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku. Saat ini, penyelidikan atas insiden tersebut terus berlangsung dan sejumlah anggota telah diperiksa oleh petugas.
Menurut Jenderal Agus, proses hukum terhadap para prajurit yang diduga terlibat menjadi prioritas utama. TNI tidak akan mentoleransi tindakan di luar prosedur yang dapat mencoreng nama baik institusi.
“Yang terlibat (penyerangan Polres Tarakan) sudah kita periksa. Ada beberapa (anggota yang diperiksa),” ujar Jenderal Agus kepada wartawan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Kamis (27/2).
Penyelidikan Terus Berjalan
Hingga saat ini, tim investigasi masih bekerja untuk mengungkap lebih lanjut motif serta kronologi kejadian. Panglima TNI memastikan bahwa setiap anggota yang terbukti bersalah akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan hukum militer.
Kasus ini menjadi perhatian publik mengingat keterlibatan oknum prajurit TNI dalam insiden yang menyasar institusi kepolisian. Kerja sama antara TNI dan Polri dalam penyelidikan juga menjadi faktor krusial guna menjaga stabilitas dan keharmonisan antar-lembaga.
TNI Komitmen Menegakkan Disiplin
Jenderal Agus menekankan bahwa TNI sebagai institusi negara memiliki aturan ketat terkait disiplin dan etika prajurit. Setiap bentuk pelanggaran yang mencederai nilai-nilai tersebut akan ditindak tegas. Ia juga mengingatkan seluruh anggota TNI untuk tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan institusi maupun masyarakat.
Kasus penyerangan terhadap Polres Tarakan menjadi ujian bagi kedisiplinan TNI dalam menegakkan aturan di dalam institusinya sendiri. Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, publik menantikan hasil akhir dan langkah hukum yang akan diambil terhadap para pelaku. Jenderal Agus menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi prajurit yang melakukan pelanggaran, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.