Bogor, ER3News.com — Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) resmi meluncurkan Gerakan Percepatan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (Gercep Habis) sebagai strategi baru dalam menekan penyebaran TBC.
Peluncuran dilakukan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di Ruang Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, pada Selasa, 16 Juli 2025.
“TBC masih menjadi persoalan kesehatan serius di Kota Bogor. Melalui Gercep Habis, kami ingin percepat pemetaan data pasien dan memasukannya ke dalam big data Kota Bogor,” kata Dedie.
Ia menegaskan, sistem ini akan mempermudah puskesmas dalam memastikan pasien TBC benar-benar menjalani pengobatan secara tuntas. “Jika tidak tuntas minum obat, risikonya tinggi, baik bagi pasien maupun orang di sekitarnya,” tegasnya.
Saat ini, cakupan pengendalian TBC di Kota Bogor masih berada di angka 80 persen. Dengan hadirnya Gercep Habis, pemerintah menargetkan peningkatan hingga 90 persen, demi menuju eliminasi TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebut TBC tetap menjadi penyakit prioritas di tingkat global, nasional, maupun daerah.
“Sangat urgent untuk dilakukan percepatan penanganan. Melalui Gercep Habis, kita bisa pastikan pasien rutin berobat dan minum obat tepat waktu,” ujar Retno.
Program Gercep Habis bersifat kolaboratif dan terintegrasi, termasuk membentuk sistem family care, yakni pendekatan berbasis keluarga dalam memantau pengobatan pasien.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi, menjelaskan tiga strategi utama program ini: kolaborasi, integrasi, dan kerja sama lintas sektor.
“Kita bentuk sistem family care, gunakan aplikasi monitoring bernama Pinter Habis, dan bangun jejaring kolaboratif untuk memastikan keberhasilan pengobatan TBC,” ungkap Bai.
Selain itu, program juga melibatkan edukasi, promosi kesehatan, komunikasi, dan konseling, agar pasien memahami pentingnya disiplin dalam pengobatan.
Sebagai tahap awal, Gercep Habis akan dipilotkan di tiga kelurahan, yakni Bondongan, Cikaret, dan Empang.





