ER3News.com – Banyak pemilik mobil baru merasa tidak perlu melakukan tune-up karena menganggap kendaraan mereka masih dalam kondisi prima. Padahal, pemikiran ini tak sepenuhnya benar.
Meskipun mobil baru umumnya memiliki teknologi canggih dan komponen masih segar, ada beberapa alasan kuat kenapa tune-up rutin tetap dibutuhkan bahkan di tahun pertama kepemilikan.
Tune-up adalah proses penyetelan ulang sistem kendaraan agar performa mesin tetap optimal. Ini mencakup pemeriksaan busi, sistem pengapian, sensor, hingga kondisi filter udara dan bahan bakar.
Pada mobil baru, pabrikan memang sudah menyetel semuanya secara presisi. Namun, faktor penggunaan sehari-hari seperti macet, cuaca panas, dan jenis bahan bakar dapat mempengaruhi kinerja mesin lebih cepat dari yang diperkirakan.
Menurut beberapa teknisi bengkel resmi, mobil baru sebaiknya tetap Mengecek secara rutin setiap 5.000–10.000 km. Walaupun belum tentu memerlukan penggantian komponen besar, pengecekan ini bisa mendeteksi potensi kerusakan dini yang tidak terlihat kasatmata. Misalnya, sensor yang mulai melemah atau sistem injeksi yang kotor akibat bahan bakar tidak sesuai standar.
Banyak juga yang beranggapan bahwa selama lampu indikator di dashboard tidak menyala, maka mobil baik-baik saja. Padahal, lampu indikator hanya aktif saat terjadi masalah besar, bukan gangguan ringan yang lambat laun bisa jadi serius. Tune-up bisa menjadi langkah preventif untuk menghindari kerusakan yang lebih mahal di kemudian hari.
Meskipun mobil baru terlihat sehat-sehat saja, tetap harus melakukan cek berkala tune-up. Ini bukan soal kerusakan, tapi soal menjaga performa dan efisiensi kendaraan sejak awal.
Daripada menunggu ada masalah, lebih baik lakukan perawatan ringan yang murah, cepat, dan bisa memperpanjang usia kendaraan. Rawat sejak baru, nikmati performa hingga tua.