JAKARTA, ER3News.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa wacana pengaktifan kembali Piala Indonesia bukan berada di ranah federasi, melainkan menjadi kewenangan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama klub-klub peserta. Pernyataan ini merespons suara dari berbagai pihak yang menginginkan turnamen antarkasta itu kembali digelar.
“Domainnya ada di PT LIB dan klub. Bukan di PSSI. PSSI itu cuma punya satu persen saham di Liga. Jadi silakan kalau mereka mau menyepakati format dan jadwalnya,” kata Erick, Jumat (4/7/2025).
Piala Indonesia terakhir digelar pada musim 2018–2019, dengan PSM Makassar keluar sebagai juara. Setelah itu, turnamen berhenti karena pandemi COVID-19 dan hingga kini belum juga dilanjutkan. Turnamen ini tercatat baru digelar sebanyak tujuh edisi, dimulai sejak 2005 dengan Arema sebagai juara perdana.
Erick menekankan bahwa penyusunan jadwal kompetisi harus mempertimbangkan beban pemain dan kalender sepak bola nasional.
“Kalau ditanya apakah kompetisi seperti Piala Indonesia atau Piala Presiden bisa diperluas jadi 18 klub, jawabannya bisa saja. Tapi ingat, pemain bukan robot, mereka juga butuh istirahat,” jelasnya.
Selain Piala Indonesia, Erick juga menyinggung soal Piala Presiden, turnamen pramusim yang jumlah pesertanya terus menyusut.
Bila pada edisi-edisi awal turnamen ini diikuti banyak klub, kini hanya diikuti enam tim pada 2025, termasuk dua klub luar negeri: Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand), serta satu tim Liga Indonesia All-Star.
Turnamen pramusim ini awalnya menjadi ajang uji coba kekuatan tim sebelum Liga 1 dimulai. Namun, keterbatasan kalender dan kebutuhan recovery pemain membuat jumlah peserta dikurangi secara signifikan.
Dengan menegaskan posisi PSSI yang tidak dominan di tubuh operator liga, Erick mendorong klub-klub untuk lebih aktif dalam pengambilan keputusan terkait penyelenggaraan turnamen tambahan seperti Piala Indonesia dan Piala Presiden.





