Jombang, Er3News.com – Ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pada Minggu (23/2), untuk mengikuti tradisi kenduren atau kenduri durian. Acara tahunan ini menjadi magnet bagi pecinta durian dari berbagai daerah yang ingin menikmati kelezatan buah khas Wonosalam dalam suasana penuh kebersamaan.
Kenduri durian merupakan tradisi turun-temurun yang diadakan sebagai bentuk syukur atas hasil panen melimpah. Masyarakat setempat menggelar doa bersama sebelum pesta makan durian dimulai. Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai kota pun antusias datang untuk ikut serta dalam perayaan yang meriah ini.
Dalam kenduri durian, ratusan hingga ribuan durian disusun membentuk gunungan besar. Gunungan ini kemudian menjadi pusat perhatian sebelum akhirnya dibagikan secara gratis kepada pengunjung. “Setiap tahun, acara ini selalu dinantikan. Selain bisa makan durian sepuasnya, kami juga bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan banyak orang,” ujar salah satu pengunjung, Agus, yang datang dari Surabaya.
Selain pesta durian, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti reog dan tarian khas Jawa Timur. Para pedagang lokal pun turut merasakan dampaknya dengan meningkatnya omzet penjualan, baik dari hasil pertanian maupun produk olahan durian seperti dodol dan pancake durian.
Pemerintah daerah setempat mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari promosi wisata dan ekonomi kreatif. “Kenduri durian bukan sekadar pesta makan, tetapi juga ajang promosi potensi pertanian dan budaya daerah. Harapannya, kegiatan ini bisa menarik lebih banyak wisatawan setiap tahunnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Jombang, Siti Rahmawati.
Tradisi kenduri durian di Wonosalam bukan hanya perayaan tahunan, tetapi juga simbol rasa syukur masyarakat atas berkah hasil bumi. Dengan semakin tingginya antusiasme masyarakat dan wisatawan, acara ini berpotensi menjadi agenda wisata unggulan yang semakin dikenal di tingkat nasional.