BANDUNG, ER3News.com – Pemkot Bandung terus memperkuat komitmen dalam menciptakan kota bebas sampah lewat pengembangan sistem teknologi canggih. Proyek strategis TPST Babakan Sari kini memasuki fase pengembangan kedua dan ditargetkan beroperasi penuh pada September 2025.
Tempat pengolahan ini tidak hanya menangani sampah, tapi juga menjadi pusat edukasi dan inovasi. Mulai dari pemilahan otomatis, pengolahan organik menjadi biogas, hingga pembakaran residu (insinerasi) dilakukan secara efisien dan terintegrasi.
“Ini tahap dua, dan targetnya September sudah running,” kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. “Kita lihat, silo-nya cukup besar dan menunjang kapasitas pengolahan,” tambahnya.
Dalam tahap uji coba saat ini, TPST Babakan Sari mampu mengolah 6–8 ton sampah per hari. Sistem conveyor dan pemilah otomatis memudahkan pemrosesan berbagai jenis sampah yang masuk. Proses ini memungkinkan efisiensi tinggi karena sebagian besar sampah akan diolah, bukan dibuang.
“Residu yang masuk ke insinerator itu hanya sekitar 25 persen dari total sampah yang masuk,” ujar Farhan. “Sisanya harus diolah ulang.”
Komposisi pengolahan terbagi menjadi empat bagian: daur ulang anorganik, produksi biogas dari sampah organik, pembakaran residu, serta recycling lainnya.
Fasilitas ini juga dilengkapi jembatan timbang digital dan jalur terpisah untuk kendaraan besar dan motor pengangkut dari lingkungan warga. Sistem ini dirancang untuk menunjang logistik yang efektif serta mendukung partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
“Mari kita jaga bersama. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi soal keberlanjutan hidup kita di kota,” tutur Farhan.
Dengan struktur dan sistem kerja yang matang, TPST Babakan Sari akan menjadi ikon baru pengelolaan sampah modern di Bandung yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
