BANDUNG, ER3News.com – Pemerintah Kota Bandung terus memperkuat fondasi pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui peningkatan kualitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang kini menjadi fokus serius jajaran pemerintah kota.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut, evaluasi SPIP Terintegrasi oleh BPKP pada 2024 telah memberikan catatan penting yang wajib segera ditindaklanjuti.
“Kita harus bertindak cepat. Ini bukan hanya soal laporan, tapi tentang membangun pemerintahan yang berintegritas,” ucap Farhan dalam acara konsolidasi SPIP di Hotel Horison, Selasa, 3 Juni 2025.
Farhan menekankan pentingnya koordinasi antarperangkat daerah untuk menghadapi Penilaian Mandiri dan Penjaminan Kualitas SPIP 2025. Menurutnya, penilaian harus berdasarkan kondisi nyata dan mampu menunjukkan kemajuan dalam pengawasan dan pengelolaan risiko.
Sementara itu, Tono Rusdiantono, Asisten Administrasi Umum Setda Kota Bandung, mengingatkan bahwa SPIP berpengaruh besar terhadap 14 elemen penting tata kelola pemerintahan, mulai dari kredibilitas hingga akses pendanaan.
“SPIP adalah alat ukur reformasi. Kita harus menyusun rencana dan evaluasi kerja dengan presisi,” ujar Tono.
Ia juga menekankan perlunya integrasi strategi komunikasi publik, survei integritas, serta tindak lanjut atas temuan BPK, yang kesemuanya merupakan bagian dari tata kelola yang sehat.
Pemkot Bandung kini menargetkan Level 3 SPIP Terintegrasi, sebuah lompatan besar yang diharapkan mendorong terciptanya iklim birokrasi yang lebih responsif dan bertanggung jawab. Pencapaian predikat A pada SAKIP menjadi dasar optimisme Pemkot untuk melangkah lebih jauh.
“Dengan komitmen bersama, seluruh kepala OPD bisa mewujudkan tata kelola yang lebih cermat, akurat, dan bermanfaat,” pungkas Tono.