Jakarta, ER3News.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikabarkan akan mundur dari Kabinet Merah Putih. Kabar ini mencuat di tengah ketidaksepakatan terkait target pertumbuhan ekonomi yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sumber dari Kementerian Keuangan mengungkapkan perbedaan pandangan antara Sri Mulyani dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi pemicu utama. “Bappenas minta pertumbuhan ekonomi 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo. Sementara Sri Mulyani keukeuh di 5 persen,” ujar sumber yang dikutip dari The Asian Post, Selasa (11/3).
Selain itu, belum disahkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta rumitnya proses penganggaran juga disebut menjadi alasan kuat di balik kemungkinan mundurnya Sri Mulyani. Sebagai Menteri Keuangan, ia merasa kondisi keuangan negara tidak memungkinkan untuk memenuhi target pertumbuhan yang terlalu tinggi. “Sri Mulyani sangat paham risiko dengan kondisi keuangan saat ini. Apalagi dengan tekanan target setinggi itu,” tambah sumber tersebut.
Sementara itu, alasan mundurnya Airlangga Hartarto dikaitkan dengan dinamika internal di Partai Golkar. Ia disebut tidak lagi mendapatkan dukungan politik dari partainya. “Dia bakal diganti Agus Gumiwang Kartasasmita,” ujar sumber lainnya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo disebut sudah menyiapkan Thomas Djiwandono sebagai calon pengganti Sri Mulyani jika benar-benar mengundurkan diri dari kabinet.
Hingga berita ini diturunkan, baik Sri Mulyani maupun Airlangga belum memberikan konfirmasi terkait kabar ini. The Asian Post masih berupaya menghubungi kedua menteri tersebut untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
