Jakarta, Er3News.com – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video mobil Maung Garuda MV3 Limousine berwarna putih yang tengah mengisi bahan bakar di SPBU Shell. Kemunculan mobil ini di SPBU swasta memicu berbagai spekulasi, terutama karena kendaraan tersebut mirip dengan mobil resmi Presiden Prabowo Subianto.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ayojawatimur pada Jumat, 28 Februari 2025, dan langsung menjadi sorotan warganet. Dalam rekaman itu, tampak dua unit Maung Garuda sedang mengisi BBM di SPBU Shell, memunculkan tanda tanya besar di kalangan publik. Apalagi, kejadian ini terjadi di tengah isu dugaan korupsi terkait tata kelola minyak oleh Pertamina yang sedang diusut oleh Kejaksaan Agung.
Menanggapi kegaduhan ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa video tersebut direkam sekitar empat bulan lalu, sebelum kendaraan tersebut resmi digunakan sebagai mobil kepresidenan. Hal ini dibuktikan dengan ketiadaan pelat nomor Indonesia 1 atau RI 1 pada kendaraan dalam video tersebut.
“Itu video sekitar 4 bulan yang lalu. Itu sebelum jadi mobil presiden. Belum ada pelat Indonesia 1 atau RI 1,” ungkap Hasan dalam keterangannya pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Selain itu, Hasan juga menjelaskan bahwa pengisian BBM dapat dilakukan di SPBU mana saja tanpa ada aturan khusus. Ia menepis anggapan bahwa kendaraan kepresidenan wajib mengisi BBM di SPBU milik pemerintah.
“Mengisi BBM bisa di mana saja tanpa tendensi apa pun,” tambahnya.
Maung Garuda MV3 Limousine merupakan kendaraan buatan dalam negeri yang dirancang oleh PT Pindad untuk menjadi mobil resmi Presiden dan Wakil Presiden. Dengan desain yang tangguh dan futuristik, kendaraan ini mencerminkan kemajuan industri pertahanan dan otomotif nasional.
Dugaan Pengoplosan BBM oleh Pertamina
Di sisi lain, isu dugaan korupsi dalam tata kelola minyak oleh Pertamina terus menjadi perhatian publik. Kejaksaan Agung tengah mengusut kasus ini, termasuk dugaan pengoplosan BBM jenis Pertamax. Namun, pihak Pertamina membantah adanya praktik ilegal tersebut.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan bahwa tidak ada pengoplosan BBM Pertamax. Ia menjelaskan bahwa produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina adalah produk jadi yang sudah sesuai dengan standar Research Octane Number (RON), yakni RON 90 untuk Pertalite dan RON 92 untuk Pertamax.
“Tidak ada pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax. Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing,” jelas Heppy.
Video viral yang memperlihatkan mobil Maung Garuda MV3 Limousine mengisi BBM di SPBU Shell ternyata direkam empat bulan lalu, sebelum kendaraan tersebut resmi digunakan sebagai mobil kepresidenan. Pihak Istana menegaskan tidak ada aturan khusus terkait lokasi pengisian BBM untuk kendaraan tersebut. Sementara itu, terkait isu dugaan pengoplosan BBM oleh Pertamina, perusahaan telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada praktik pengoplosan dan semua produk BBM telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.