Zulkifli Hasan: Indonesia Tak Punya Varietas Baru dalam 20 Tahun, BRIN Jadi Sorotan

oleh -43 Dilihat
Zulkifli Hasan: Indonesia Tak Punya Varietas Baru dalam 20 Tahun, BRIN Jadi Sorotan
Zulkifli Hasan: Indonesia Tak Punya Varietas Baru dalam 20 Tahun, BRIN Jadi Sorotan

Jakarta, Er3News.com Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Indonesia tidak memiliki varietas baru dalam dua dekade terakhir. Ia menyoroti bahwa stagnasi ini disebabkan oleh penelitian yang terpusat di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sementara anggaran lembaga tersebut justru terbatas.

Dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 yang digelar di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2), Zulkifli Hasan—yang akrab disapa Zulhas—mengajak para anggota DPR untuk memberikan perhatian lebih pada pendanaan riset nasional.

“Penelitian sekarang semua diambil ke BRIN. BRIN anggarannya sedikit, tolong Pak (anggota) DPR dibantu BRIN,” ujar Zulhas dalam forum tersebut.

Minim Inovasi, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan

Kurangnya pengembangan varietas tanaman baru menjadi perhatian serius, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan ketahanan pangan global. Dalam dua dekade terakhir, tidak ada inovasi signifikan yang dihasilkan di sektor pertanian Indonesia, padahal negara-negara lain terus berlomba menciptakan varietas unggul yang lebih tahan hama dan cuaca ekstrem.

Para pakar menyebut bahwa minimnya investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) menjadi penyebab utama stagnasi ini. Sentralisasi penelitian di BRIN, yang seharusnya menjadi solusi, justru menghadapi kendala besar akibat keterbatasan anggaran dan sumber daya.

Dukungan DPR Dinilai Krusial

Dalam kesempatan yang sama, Zulhas menegaskan bahwa dukungan dari DPR sangat diperlukan untuk memastikan BRIN memiliki anggaran yang memadai guna mendukung riset pertanian. Dengan dana yang cukup, lembaga tersebut diharapkan dapat mengembangkan varietas unggul baru yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.

Sejumlah pengamat pertanian juga mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan sentralisasi riset, agar inovasi tidak terhambat oleh birokrasi yang rumit. Langkah ini dinilai penting demi meningkatkan produktivitas pertanian nasional dan memperkuat ketahanan pangan di masa depan.

Minimnya varietas baru dalam 20 tahun terakhir menjadi alarm bagi ketahanan pangan Indonesia. Anggaran riset yang terbatas di BRIN menjadi kendala utama dalam pengembangan inovasi pertanian. Oleh karena itu, diperlukan perhatian serius dari DPR dan pemerintah untuk mendukung riset pertanian yang lebih progresif. Dengan komitmen yang lebih kuat, Indonesia dapat kembali menghasilkan varietas unggul yang mampu menjawab tantangan pangan di masa depan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.