Jakarta, ER3News.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi dalam penempatan dana iklan yang dilakukan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB). Modus yang digunakan diduga berupa penggelembungan atau mark up dana iklan di sejumlah media massa.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan bahwa praktik tersebut berpotensi merugikan keuangan negara. “Diduga seperti itu [ada mark up]. Nanti pada konferensi pers akan didetailkan,” ujar Setyo di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Rabu (12/3).
KPK masih mendalami kasus ini dengan mengumpulkan bukti serta meminta keterangan dari pihak terkait. Investigasi dilakukan untuk memastikan apakah ada keterlibatan pejabat Bank BJB dalam praktik penggelembungan dana tersebut.
Sementara itu, pengamat ekonomi menilai bahwa kasus ini menunjukkan lemahnya pengawasan dalam pengelolaan dana iklan di BUMD. “Jika benar terjadi mark up, ini bisa menjadi preseden buruk bagi pengelolaan keuangan di perusahaan daerah,” kata seorang pakar yang enggan disebutkan namanya.
KPK berjanji akan mengusut kasus ini secara transparan dan mengungkap aktor yang bertanggung jawab. Lembaga antirasuah tersebut juga mengingatkan perusahaan-perusahaan milik daerah untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan dana publik agar tidak disalahgunakan.
Kasus dugaan korupsi ini menambah daftar panjang praktik penyalahgunaan anggaran di sektor perbankan daerah. Publik pun menanti langkah tegas KPK dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi di lingkungan BUMD.
